Air Terjun Blang Kolam salah sebuah objek wisata yang menjadi andalan warga Aceh Utara. Air terjun alami ini pernah mencapai punjak kemegahannya dibawah tahun 1998, namun mulai 1998 sampai 2008 mati total karena pengaruh konflik Aceh. Diatas tahun 2008 objek wisata Air Terjun Blang Kolam mulai dihidupkan kembali dengan dilakukan beberapa renovasi infrastruktur di sana. Tapi sayang, renovasi itu belum menyentuh pada pembangunan fisik inti objek wisata itu, yaitu pembangunan tangga. Air Terjun Blang Kolam mulai terlupakan, terlupakan oleh minat pengunjung, dan juga dilupakan oleh pemerintah setempat.
Objek Wisata Air Terjun Blang Kolam seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah untuk mengembangkannya, karena Objek Wisata Air Terjun Blang Kolam merupakan potensi pendapatan daerah. Tidak hanya penting dilakukan pembangunan secara fisik, juga penting disiapkan aturan wisata yang mampu menjamin keamanan pengunjung. Tidak terjadi pemerasan, harga barang yang melangit, dan yang terpenting adanya aturan bagi pengunjung untuk tetap menjaga nilai-nilai syariah.
Transportasi dan Jarak
Berjarak tempuh sekitar 21 km dari kota Lhokseumawe. Bisa menggunakan mobil, sepeda motor ataupun angkutan umum lainnya.
Untuk mencapai lokasi Blang Kolam sebenarnya tidak sulit, cukup banyak jalur yang bisa ditempuh, bisa melalui Cunda kota Lhokseumawe, Kandang Aceh Utara atau kawasan Muara Satu kota Lhokseumawe. Kondisi jalan menuju objek wisata Blang Kolam ini cukup terjal dan licin sehingga menjadi salah satu penghambat bagi pengunjung yang ingin menikmati objek wisata ini. Petunjuk jalan ke lokasi air terjun ini ada cukup jelas sehingga memungkinkan tak harus banyak bertanya ke pada penduduk setempat.
Bagi yang menggunakan kendaraan umum dapat menggunakan labi-labi (jenis kendaraan tradisonal) yang sering mangkal di Jalan Pase. Akan tetapi untuk saat ini jarang bisa ditemukan angkutan jenis tersebut. Alternatif lain adalah dengan menggunakan angkutan berupa becak motor. Ongkos becak motor ini dari pusat kota menuju Desa Sidomulyo berkisar Rp. 15.000-20.000 sekali jalan.
Sesampainya di tempar parkir kendaraan yang terletak di pinggir jalan Desa Sidodadi, ikuti jalan setapak berupa tangga yang berkelok-kelok menanjak dan menurun. Jarak anak tangga ini ke lokasi air terjun sekitar 700 m.
Tips bagi Traveller
1. Berhati-hatilah saat menuruni tangga, karena tangga tersebut sudah berumur, sehingga banyak yang sudah berlumut, sehingga menyebabkan jalan licin. Selain itu, sudah ada beberapa anak tangga yang bergeser/rusak karena penurunan tanah.
2. Pantaulah cuaca saat akan berkunjung kesini, karena akan sangat menganggu liburan anda jika tiba-tiba turun hujan.
3. Anda bisa membawa makanan sendiri untuk menghemat pengeluaran selama wisata anda.
4. Bawalah barang-barang anda seperlunya. Karena jika terlalu banyak, akan memberatkan bawaan anda ketika menuruni tangga. Tetapi, jika ada yang kurang, anda juga terpaksa repot naik ke atas untuk mengambilnya lagi jika anda meninggalkannya di kendaraan anda.
5. Jika hari libur, biasanya pengunjung yang datang sangat ramai. Jadi, ada baiknya datang di hari-hari biasa saja agar anda bisa bebas berwisata di air terjun ini.
Semoga bermanfaat
#KeepBloging
Kamis, 23 Juni 2016
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar