Selasa, 05 Juli 2016

Goa Kalamuning ini adalah salah satu tempat wisata di Aceh Tamiang yang berlokasi di Desa Kaloy, Kecamatan Tamiang Hulu. Tempat ini masih satu aliran sungai Bulutan yang juga mengalir ke Kuala Paret. Yang pastinya jika kamu pergi ke Kuala Paret, sudah pasti melewati goa ini, jadi alangkah baiknya kamu singgah ke lokasi wisata ini untuk menikmati keindahan panorama indah disana.

Untuk informasi, jika air deras jangan menyebrang, karena jika terseret pusaran air dan masuk goa maka bisa bahaya. Apabila hujan di atas gunung, bersegeralah naik ke atas bukit karena air cepat sekali berubah warna menjadi cokelat dan ditakutkan ada air bah.

Disini kamu masih bisa mendengarkan suara-suara burung bahkan kera. Dan yang paling menarik dari goa ini adalah bentuk dari mulut goa yang berbentuk lapisan batu yang disusun rapi, bahkan ada yang mengatakan seperti bentuk ular yang melingkar di mulut goa.

Pepohonan yang tumbuh diatas mulut goa juga masih asri sehingga seolah-olah kita berada di suatu tempat yang penuh dengan misteri. tidak hanya itu saja, ternyata tempat ini jadi favorit masyarakat sekitar untuk mencari ikan lhoo. 

Menurut legenda masyarakat setempat, kata Kalamuning sendiri diambil dari nama ular yaitu ular Kalamuning yang dahulunya bersemayam di dalam goa ini. Nah, di dalam  goa ini terdapat dua ekor ular kalamuning yang selalu memangsa hewan baik itu burung maupun kera yang mendekati mulut goa dan juga manusia.

Dahulunya, masyarakat hanya mengandalkan sungai sebagai akses jalan dari satu desa ke desa lain dengan menggunakan sampan. Nah, siapapun orang yang melewati goa ini harus tenang dan tidak boleh membuat suara sekecil apapun. Bahkan jika terdengar suara dayungan sampan sekali saja, maka kedua ular kalimuning akan terbangun dan langsung keluar memangsa orang yang melintasi sarangnya. 

Keresahan masyarakat semakin bertambah tatkala semakin banyak manusia yang dimangsa kedua ular kalimuning tersebut sehingga mereka meminta tolong ke masyarakat blang kejeren untuk membunuh ke dua ular kalimuning tersebut. Dengan susah payah bahkan mengorbankan nyawa mereka berusaha untuk  membasmi ular tersebut tetapi hanya satu ekor saja yang dapat dibunuh. Sampai saat ini keberadaan satu ular kalamuning yang selamat dari kejadian berdarah tersebut tidak diketahui. Itulah sebab mengapa hubungan persaudaraan antara warga kaloy dengan warga blang kejeren sangatlah dekat sampai saat ini.

Bentuk mulut goa dahulu tidaklah seperti sekarang ini. menurut masyarakat setempat, pintu goa ini tertutup setelah tertimbun tanah, batu dan pasir akibat banjir bandang yang melanda Aceh Tamiang pada tahun 2006 silam.

Mudah-mudahan hutan yang ada disekitaran goa ini dapat terus dilestarikan oleh masyarakat dan Pemda Aceh Tamiang. Jangan lagi ditanami dengan ratusan kelapa sawit yang dapat menghilangkan WARISAN satwa dan tumbuh-tumbuhan langka serta potensi wisata demi ANAK CUCU TAMIANG
Sumber; wisataacehtamiang


Semoga bermanfaat
#KeepBlogging

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts